Halaman

r

Senin, 09 Juni 2014

TENTANG PERJUANGAN

          Dikisahkan tentang seorang lelaki yang menemukan kepompong kupu kupu yang menempel di dahan pohon belakang rumahnya. Suatu hari, ia kembali untuk melihat keadaan kepompong tersebut, dan ia melihat ada celah kecil yang mulai terbuka. Ia menjadi penasaran ketika melihat seekor kupu kupu mulai berjuang untuk keluar dari lubang kecil itu. karena penasaran, ia menghabiskan waktunya berjam jam untuk duduk dan menyaksikan kejadian itu. Sudah lama ia duduk mengamati kepompong itu tapi ia tidak melihat kemajuan.
Ini tidak sebagaimana mestinya, dan ini tidak akan berhasil. pikirnya.!


          Karena tidak sabar, akhirnya lelaki ini kemudian memutuskan untuk menolong kupu kupu tersebut. Ia mengambil gunting dan mulai menggunting bagian kepompong yang masih tersisa untuk memudahkan kupu kupu itu keluar.
Kupu kupu itu akhirnya bisa keluar dengan mudah, tapi ia melihat keganjilan pada bentuk fisik dari kupu kupu itu. Tubuhnya membengkak dan sayapnya layu. Ia semakin penasaran dan tidak beranjak dari tempatnya.
Ia merasa iba, ia berharap beberapa saat kemudian kupu kupu itu akan merentangkan sayapnya dan membuatnya lebih lebar lagi agar bisa mengimbangi tubuhnya untuk terbang.

       
            Ia sudah menuggu sangat lama dan apa yang ia harapkan tidak terjadi. Kupu kupu itu masih seperti semula, tubuhnya membengkak dan sayapnya layu, KUPU KUPU ITU TIDAK BISA TERBANG.!!
Itulah kenyataan yang ia dapatkan. Kupu kupu itu akan menghabiskan sisa hidupnya dengan cara merayap. Kupu kupu itu tidak bisa terbang dengan tubuh yang membengkak dan sayap yang layu.

Pembaca yang budiman, Kisah ini tentang seorang lelaki dengan kebaikan hati dan kegopohan-nya. Meskipun ia baik hati tetapi ia tidak mengerti mengapa Allah menjadikan lubang kepompong sangat kecil dan terbatas sehingga kupu kupu harus berjuang sangat keras untuk bisa keluar dari kepompong tersebut. Ia tidak mengetahui kalau itu adalah cara yang telah Allah tetapkan. Di dalam tubuh kupu kupu terdapat suatu cairan yang harus dia alirkan ke dalam sayapnya agar tidak layu. Kalau tidak demikian maka ia tidak bisa terbang. Perjuangan yang keras bagi kupu kupu karena sempitnya jalan keluar dari kepompong bukan tanpa alasan, dengan cara inilah kupu kupu akan memompa  cairan khusus tersebut dari dalam tubuhnya untuk mengalir ke dalam sayapnya. Apabila proses pemompaan cairan ini telah selesai barulah ia bisa bebas dari kepompong.

             Dalam hidup, kita memang membutuhkan proses/ perjuangan. Jika saja Tuhan membiarkan kita menjalani hidup tanpa rintangan maka itu pasti akan membuat kita lemah.
Jika kita selalu menghadapi suatu tanpa proses dan PERJUANGAN,
Maka kita tidak akan pernah bisa "Terbang".!

Aku meminta kekuatan...
Allah memberiku kesusahan untuk membuatku kuat.

Aku meminta kebijaksanaan...
Allah memberiku masalah untuk ku selesaikan.

Aku meminta Kemakmuran...
Allah memberiku otak dan otot untuk bekerja.

Aku meminta keberanian...
Allah memberiku marabahaya untuk kulalui.

Aku meminta pertolongan...
Allah memberiku peluang.

Aku tidak menerima semua yang ku inginkan...
Tapi aku menerima semua yang kubutuhkan.!



Minggu, 25 Mei 2014

BAGAL DAN SUMUR TUA

          Dikisahkan, Dahulu kala ada seorang petani yang memiliki seekor bagal/ keledai yang sudah tua. suatu hari bagal milik petani ini terjatuh kedalam sumur tua yang kering, si bagal meronta ronta dan menangis karna ketakutan dan panik. Mendengar suara hewan peliharaannya ketakutan, si petani bergegas keluar rumah dan mencari tahu apa yang sedang terjadi. Alangkah terkejutnya si petani ketika melihat si bagal berada didalam sumur. Ia mulai mencari cara untuk mengeluarkan hewan peliharaannya itu. Ia melihat sumur itu begitu dalam dan bagal itu juga sangat berat. pastilah sangat sulit mengeluarkannya. Ia mulai putus asa.

          Karena bagal itu sudah tua dan sumur itu juga sudah kering dan tak di gunakan lagi, maka ia memutuskan utuk mengubur hewan itu di dalam sumur. Si petani berasumsi kalau dia bisa menyelesaikan dua masalah sekaligus, Pertama menghentikan penderitaan bagal itu dan kedua menimbun sumur tua yang kering.

          Si petani memanggil tetangga-nya datang untuk membantunya, dan mereka pun setuju untuk melakukannya. Mereka mulai mengambil tanah dengan alat seadanya dan menumpahkan tanah tersebut kedalam sumur dan mengenai punggung bagal. Setiap merasakan tanah dan pasir mendarat dipunggungnya, bagal ini menjadi semakin panik dan meronta ronta. Tapi ditengah tengah  kapanikannya, tiba tiba hewan ini mendapatkan ide. Setiap kali si petani dan teman temannya menumpahkan tanah ke punggung hewan itu, maka dengan seketika hewan inipun langsung mengguncang guncangkan badannya agar tanah jatuh kebawah dan kemudian melangkah keatas tanah itu. Begitu seterusnya, guncang dan melangkan ke atas, guncang dan melangkah keatas. Tanpa terasa sumur itu telah penuh dengan tanah dan akhirnya si bagal tidak lagi melangkah ke atas tapi melangkah ke luar, ia selamat.
  
          Suatu pelajaran berharga dari seekor bagal yang bisa kita tiru untuk hidup kita. Guncangkan dan melangkah maju. 

Terkadang kita selalu bertahan dengan beban yang ada di pundak kita. Masa lalu yang kelam, Amarah, Permasalahan hidup, semua mengendap di pundak kita. Ada yang mampu memikul beban ini dan bertahan seminggu, ada yang bertahan sebulan bahkan ada yang bertahan selama bertahun tahun. Tapi selalama apapun itu jika kita terjebak, pasti akan terkubur juga. Dari pelajaran bagal di atas, dalam hidup kita selalu punya pilihan. Lepaskan semua beban itu dari pundak kita dan melangkah naik/maju seperti bagal yang mengguncang guncangkan punggungnya agar tanah jatuh kebawah dan melangkah keatas, atau kita memilih untuk terus terusan mempertahankan beban itu sampai sumur kehidupan penuh masalah/ beban dan kita terkubur didalamnya.

Senin, 05 Mei 2014

AKU INGIN MENGUBAH DUNIA

          Sewaktu aku masih muda, Aku ingin mengubah dunia.

Tapi ternyata itu tidak semudah yang kupikirkan, maka dari itu aku berpikir untuk mengubah negara ku saja.

          Dalam hal ini akupun merasa kualahan, akupun lebih fokus terhadap kotaku.

Waktu terus berlalu dan akupun beranjak dewasa, sadar kalau ternyata aku tak bisa mengubah kotaku,

          aku berpikir, mungkin lebih baik aku memulainya dari keluargaku saja.

Sekarang sebagai orang yang sudah tua, aku baru menyadari bahwa satu satunya yang bisa ku rubah hanyalah diriku sendiri. Seandainya saja aku sudah melakukannya di masa mudaku, pasti aku bisa memberi dampak positif dari perubahan itu kedalam keluargaku. Keluargaku akan membawa perubahan itu kedalam kotaku, dan dari kotaku ke negaraku, dan perubahan yang terjadi pada negaraku akan membawa pengaruh positif itu ke dunia.

Entri Populer