Halaman

r

Selasa, 30 Oktober 2012

PENGADUAN SEORANG NASRANI

         
          Diceritakan oleh Bilal r.a. : Pada suatu hari kami berada di rumah Abubakar Assiddiq bersama Rasulullah dan tiba tiba terdengar ada yang mengetuk pintu rumah dari luar. Aku bangun untuk membuka pintu dan aku melihat seorang Nasrani berdiri di depanku ingin masuk menemui Rasulullah Saw.
Setelah masuk dan berhadapan dengan Rasulullah, berkatalah Nasrani itu,
"Hai Muhammad! engkau mengaku bahwa engkau adalah utusan Allah. Kalau memang demikian, tolonglah aku terhadap orang yang telah mengzalimi
 aku dan mengambil hartaku."
"Siapakah orang itu?" tanya Rasulullah.
"Abu Jahal Bin Hisyam!" jawab si Nasrani.
Rasulullah segera bangkit menuju rumah Abu Jahal tanpa menghiraukan peringatanku bahwa saat itu adalah saat orang lagi tidur siang dan sebaiknya ditunda lain waktu agar tidak menimbulkan kemarahan dan gangguan Abu Jahal.

          Setibanya Rasulullah di rumah Abu Jahal, Ia langsung menemui Rasulullah dengan wajah yang muram karena dikagetkan dengan ketukan pintu selagi Ia tidur. Rasulullah berkata kepadanya dengan tegas dan keras,
"Apakah benar engkau telah mengambil harta orang Nasrani ini? Kembalikan lah segera!"
Abu Jahal menjawab Rasulullah dengan mengatakan,
"Apakah untuk perkara ini engkau sampai rela datang ke rumahku? mengapa tidak mengutus orang saja untuk memanggilku ?, aku pasti datang menemui mu!"
Dan dengan rasa takut Abu Jahal mengembalikan semua harta milik si Nasrani itu.
Setelah orang Nasrani itu menerima kembali hartanya yang dirampas, Rasulullah bertanya kepadanya,
"Apakah hartamu sudah kembali semua?"
"Ya, kecuali satu buah keranjang," jawab si Nasrani.
"Keluarkanlah keranjang itu hai Abu Jahal!" perintah Rasulullah kepada Abu Jahal.
Karena keranjang tersebut telah hilang maka Abu Jahal pun menggantinya dengan keranjang yang lebih bagus dari kepunyaan si Nasrani.

          Berkata istri Abu Jahal kepada suaminya setelah selesai serah terima barang barang milik orang Nasrani dan setelah Rasulullah pergi meninggalkan tempat itu,
"Demi Tuhan engkau betul betul telah tunduk merendah dan teramat rendah kepada si yatim Abi Thalib itu, ada apa denganmu?"
Abu Jahal menjawab, "Seandainya engkau melihat apa yang aku lihat, niscaya engkau tidak akan berkata demikian."
"Apa yang engkau lihat?" tanya lagi si istri.
"Aku melihat ada dua ekor macan di pundak Muhammad yang siap menerkamku jika aku menolak permintaannya. karenanya aku terpaksa merendahkan diri dan menyerah pada perintahnya. Inilah yang aku alami pada saat itu, aku harap engkau merahasiakan kejadian ini, karena aku akan malu jika hal ini didengar oleh kaum ku.

           Setelah mengalami kejadian di atas, si Nasrani pun mendatangi Rasulullah untuk menyatakn ke Islamannya tanpa paksaan, Ia berkata,
"Hai Muhammad! Sekarang aku benar benar percaya bahwa engkau adalah utusan Allah dan Agamamu adalh Agama yang hak dan benar." Dan saat itu ia telah menjadi seorang muslim yang baik.

  

Entri Populer