
Dokter menjelaskan
"Ini yang harus anda lakukan" kata dokter.
"Berdirilah dalam posisi sekitar empat puluka kaki jauhnya dari istri anda, kemudian bicaralah kepada istri anda dalam percakapan yang normal dan dengan suara yang normal pula. Perhatikan, apakah istri anda bisa mendengar anda?. Jika tidak, maka perkecil jarak anda memjadi tiga puluh kaki. Jika belum bisa juga mendekat lagi dengan jarak dua puluh kaki, dan begitu seterusnya sampai anda mendapatkan respon darinya."
Malam itu, si Istri sedang memasak di dapur untuk makan malam. Si Suami berada di kamar tidur yang dimana jaraknya adalah empat puluh kaki dari istrinya. Ia berkata kepada dirinya,
"Sekarang saya sudah berada dalam jarak empat puluh kaki, saatnya untuk mengetes, dan kita lihat apa yang akan terjadi. Dengan nada suara yang normal si Suami bertanya kepada istrinya,
"Sayang, kamu masak apa untuk makan malam ini.?" Tidak ada jawaban.!
Kemudian si Suami mendekat sekitar tiga puluh kaki ke istrinya dan mengulangi pertanyaan-nya.
"Sayang, kamu masak apa untuk makan malam ini?" Masih tidak ada jawaban.
Ia mendekat lagi dua puluh kaki dan sudah berada di ruang makan, dengan perasaan cemas ia mulai bertanya lagi, "Sayang, kamu masak apa untuk makan malam ini?" Oh tidak, si Suami merasa semakin cemas karena masih tidak ada jawaban dari istrinya.
Dia maju kedepan, berdiri di pintu dapur, sekitar sepuluh kaki dari istrinya.
"Sayang, kamu masak apa untuk makan malam ini?" Masih tidak ada jawaban yang terdengar dari istrinya.
Si Suami lalu berjalan maju tepat di samping istrinya, "Sayang, kamu masak apa untuk makan malam ini?"
"Ayah.. ini untuk yang kelima kalinya saya bilang, Ayam.. saya masak ayaaaaaaaaaam.. denger nga' sih.?!!"
Memang, kita terkadang lupa melihat diri sendiri.