Halaman

r

Selasa, 09 Oktober 2012

DISKUSI BURUNG

          Beberapa burung yang berlainan jenis dan karakter mengadakan pertemuan. Dalam pertemuan tersebut mereka sepakat bahwa harus ada raja yang memimpin mereka. Seluruh burung mufakat bahwa tidak ada yang pantas menjadi raja, kecuali burung rajawali. Burung burung tersebut mendengar kabar bahwa burung rajawali yang dimaksud berada di tempat yang sangat jauh. Namun, dorongan kerinduan mereka dan semangat mencari membulatkan tekad mereka serta tetap kukuh untuk pergi ke tempat burung Rajawali. Mereka sangat menginginkan lindungan dari burung rajawali. Mereka menginginkan untuk bisa berkumpul ramai ramai di tempat kediamannya. Mereka telah siap melayani sang raja burung rajawali. Kian hari bertambah, bertambah pula kerinduan dalam relung jiwa mereka. Mereka bersumpah, "Di tempat manapun engkau berada, kami akan tetap mencarimu, karena engkau adalah sang raja yang tiada tara!"

         Maka mereka terbang untuk mengunjungi tempat sang rajawali itu. Di tengah perjalanan mereka mendengar suara gaib, "Kalian jangan membinasakan diri kalian dengan tangan tanagan kalian, diamlah kalian di tempat, jangan meninggalkan tempat tinggal! Sebab, jika meninggalkan tempat tinggal, kalian akan bertambah repot dan akan menghadapi bahaya serta akan menghadapi kebinasaan."

         Ketika mendengar suara tersebut, rasa rindu mereka semakin menggila. Mereka tidak berhenti namun terus merambah hutan belantara untuk sampai pada tempat yang di tuju. Tiba tiba muncul suara,
"Di depan kalian ada hutan belantara, gunung yang tinggi, lautan yang ganas, lembah salju yang sangat dingin, dan tempat yang kadar panasnya tidak normal. Sudah barang tentu kalian tidak akan terhalang meraih apa yang di cita citakan. Kalian akan di jemput oleh kematian. Jadi yang aman bagi kalian adalah kembali ketempat semula!"
Namun, burung burung tersebut sama sekali tidak menghiraukan himbauan tersebut. Mereka tidak peduli sama sekali. Mereka melanjutkan perjalanan sambil bersenandung. Jika yang dicari sangatlah agung kecillah sudah semua rintangan.

         Kendaraan kesungguhan dan kebulatan hati mendorong mereka terus melangkah. Mereka telah terbelenggu oleh pelana rindu dan dikungkung oleh rasa asik yang tinggi. Mereka terus semangat mencari sang burung rajawali. Kondisi yang menggoncangkan menimpa mereka. Sebagian dari burung yang berasal dari daerah beriklim panas binasa ketika masuk ke daerah yang beriklim dingin. Sedangkan sebagian burung yang berasal dari daerah yang beriklim dingin mati di daerah yang beriklim panas. Mereka banyak yang tersambar oleh petir dan tersapu oleh angin topan. Sehingga, yang tersisa dan bisa sampai ke tempat sang rajawali tinggal sedikit jumlahnya.

        Akhirnya, burung burung yang tersisa sampailah di depan halaman kediaman burung rajawali itu. Mereka mencari perantara yang dapat menyampaikan tentang kedatangan mereka ke sang raja yang saat itu sedang berada di puncak benteng. Ia sedang dikelilingi oleh pengawalnya.
Burung burung itupun menemukan perantara yang dapat menghadap kepada sang raja untuk menyampaikan kabar kedatangan mereka. Setelah mendapat kabar kedatangan burung burung, Burung rajawali menyuruh untuk menanyakan maksud kedatangan mereka ke tempatnya.  Burung burung itu menjawab, "Kami datang untuk meminta Rajawali menjadi pemimpin kami." Lalu dikatakan kepada mereka, "kalian hanya merepotkan diri! kami sudah menjadi raja disini. Saya tidak butuh dengan kalian."
Ketika mendengar apa yang dikatakan oleh burung rajawali itu, mereka merasa kecewa. Mereka kebingungan, sulit , dan pusing. Namun mereka tidak patah semangat. Mereka berkata, "Tidak ada jalan untuk kembali. Kekuatan kita telah terkuras habis dan kita telah terhantam oleh cuaca. Kalau kita kembali, sama sekali tidak berarti. Kita harus tetap disini sampai kita mati!"

       Akhirnya burung burung itu diam didepan rumah sang raja. Beberapa diantara mereka ada yang tidak kuat dengan kelaparan, kepanasan, dan kedinginan sehingga mati. Ketika keputus asaan semakin mewabah kepada mereka, nafas nafas mereka sudah terasa sesak, tiba tiba mereka mendapat nafas kelegaan. "Tidak sepantasnya kalian putus asa. Sebab tidak ada yang putus asa dari rahmat Allah, kecuali mereka yang merugi. Jika rasa kaya diri mendorong rasa bangga, kemudian jiwa mendorong untuk toleran menerima. Setelah kalian tahu kadar ketidak mampuan untuk mengenalkan kekuasaan kami, merupakan keniscayaan kami menyambut kalian dan menempatkan kalian. Tempat ini adalah tempat kebahagiaan dan persinggahan kalian."
Dengungan kata kata diatas membuat burung burung tersebut merasa kegirangan tiada tara. Mereka merasa tentram dan merasa hidup kembali setelah terpuruk. Mereka yakin terhadap limpahan karunia dan merasa yakin menerima nikmat. Dan mereka bertanya tentang teman teman mereka yang tertinggal di perjalanan karena bencana. Bagaiman keadaan kaum yang terjegal oleh bencana dan terjebak dilembah lembah, sehingga mereka binasa? apakah darah mereka mendapatkan penghargaan ataukah sia sia?" Tanya mereka.

      "Orang yang keluar dari rumahnya untuk hijrah menuju Allah dan Rasul-nya, lalu dirinya terkena kematian, maka pahalanya tanggungan Allah." (QS An-Nisa:100).
      "Janganlah kalian menyatakan bahwa orang orang yang terbunuh di jalan Allah adalah mati, tetapi mereka adalh hidup" (QS Al-Baqarah:154).

         "Apakah ada jalan bagi kami untuk menyaksikan mereka?" tanya burung burung tersebut.
"Tidak ada, sebab kalian berada dalam hijab keagungan dan tutup kemanusiaan serta terlingkup oleh ajal. Jika kalian telah menghabiskan masa kalian  dan berpisah dari tempat kalian, maka kalian akan bisa bertemu dan mengunjunginya," Jawab sang rajawali.
Ketika burung tersebut mendengar perkataan rajawali dam merasa tenang dengan inayah yang sempurna, keyakinan dan kepercayaan mereka semakin sempurna. Mereka merasa tentram dan siap menghadapi hakikat hakikat keyakinan dengan kemampuan yang mendalam. 
 

          

Tidak ada komentar:

Entri Populer