
"Saya diangkat menjadi petugas Amar ma'ruf nahi munkar oleh Allah yang menjadikan khalifah." Kata Abu Ghiyats. Gubernur berkata, "Sudah saya akan mengangkat engkau menjadi petugas hisbah disamarkan. Maukah engkau?" Abu Ghiyats berkata, " Saya tidak mau." Gubernur berkata, "Aneh sekali! Engkau mau menjadi petugas amar ma'ruf nahi munkar padahal engkau tidak diperintah oleh pemerintah. Engkau menolak menjadi pejabat ketika engkau diminta."
Abu Ghiyats berkata, "Sebab jika engkau mengangkatku menjadi pejabat, engkau bisa saja mencopotku. Sedangkan jika saya di angkat pejabat amar ma'ruf nahi munkar oleh Tuhanku, tidak akan ada seorangpun yang mencopotku." Gubernur berkata, "Kamu ini butuh uang?" Abu Ghiyats berkata, "Sya tidak butuh hal seperti itu, yang saya butuhkan adalah engkau mengembalikan kemudaanku."
Gubernur berkata, "Tidak mungkin kemudaan semacam itu dapat dikabulkan oleh siapapun. Adakah permintaan yang lain?"
Abu Ghiyats berkata, "Saya meminta kepadamu agar menulis surat kepada penjaga neraka untuk tidak menyiksaku." Gubernur berkata, "Permintaan demikian tidak mungkin saya penuhi dan tidak mungkin ada yang bisa memenuhinya. Minta yang lain saja."
Abu Ghiyats berkata, "Saya meminta kepadamu supaya menulis surat kepada penjaga surga untuk memasukkanku kedalam surga." Gubernur berkata, "Permintaan ini tidak mungkin saya penuhi.
Abu Ghiyats berkata, "Kalau begitu saya tidak akan minta apapun kepadamu. Saya akan meminta kepada Allah yang tidak pernah menolak permintaanmu."
Akhirnya, Gubernur membebaskan Abu Ghiyats. Ia sangat kagum terhadap keimanan dan keberaniannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar