Wahab bin Muhabbih berkata, Suatu
saat Nabi Isa a.s melakukan perjalanan. Dia ditemani oleh seorang yahudi. Dalam
perjalanan tersebut mereka membawa roti sebanyak tiga buah. Dua buah dibawa
oleh si yahudi sedangkan satu roti dibawa oleh Nabi Isa. Nabi Isa berkata
kepada orang yahudi. “Kita makan saja sekarang. Roti yang dibawa olehmu
keluarkan untuk kita makan."
“Baiklah!” kata si yahudi.
Ketika si yahudi ini mengetahui bahwa Nabi
Isa membawa satu roti dan dia membawa dua, ia merasa ada ganjalan.Sebelum acara makan dimulai, Isa melakukan shalat terlebih
dahulu. Sedangkan kawannya itu pergi ke tempat agak jauh dari Isa yang sedang
shalat. Di tempat tersebut si yahudi memakan satu roti. Ketika Isa sudah
selesai melakukan shalat, si yahudi mengeluarkan makanan yang dibawanya. Isa
bertanya kepada si yahudi,
“Mana roti yang satunya lagi?”
“Roti yang mana?, tidak ada lagi
kecuali yang satu ini!” kata si yahudi.
Maka Isa pun mengeluarkan roti yang di bawanya dan menyantapnya begitu
juga dengan kawannya tersebut. Ia menyantap roti yang tinggal satu itu. Setelah
selesai makan kedua berangkat meneruskan perjalanan. Mereka berdua sampai
disebuah pohon. Isa berkata, “Bagaimana kalau kita menginap dibawah pohon ini
sampai pagi?”
“Baiklah!”
kata si yahudi.
Keduanya tidur dibawah pohon tersebut. Ketika waktu
pagi tiba, mereka berangkat untuk meneruskan perjalanan. Di tengah perjalanan
mereka bertemu dengan orang buta. Isa berkata kepada orang buta tersebut,
“Bagaimana kalau saya mengobatimu supaya Allah Swt. mengembalikan
penglihatanmu. Apakah kamu mau bersyukur kepada-nya?”
Orang buta menjawab, “Ya, saya akan bersyukur,” Isa mengusap mata orang
buta ini dan berdoa kepada Allah hingga akhirnya orang buta itu dapat melihat.
Isa berkata kepada si yahudi itu, “Demi Dzat
yang telah memperlihatkan kepadamu bagaimana orang buta menjadi melihat, katakan
kepadaku dimana roti yang satu itu?” Si yahudi berkata,
“Demi Tuhan, roti itu hanya satu.” Isa
terdiam dan tidak berkomentar.
Selanjutnya
keduanya melanjutkan perjalanan. Tiba tiba merka melihat sekelompok rusa yang
sedang merumput. Isa memanggil seekor lalu menyembelihnya. Setelah itu Isa
mengambil bagian dagingnya lalu dibakar. Setelah matang, mereka berdua
memakannya. Selesai makan daging rusa panggang, Isa berkata kepada sisa daging
rusa, “Dengan izin Allah, berdirilah engkau!”, Maka rusa yang telah disembelih
tadi berdiri dan pergi. Si yahudi sangat kaget sehingga ia berkata, “Ya Tuhan,
aneh sekali!“. Isa berkata, “Demi Dzat yang telah memperlihatkan suatu tanda
kebesaran ini kepadamu, siapa yang memakan roti yang ketiga?” si yahudi
berkata, “Saya hanya memakan satu roti.”
Keduannya
melanjutkan perjalanan sehingga sampai ke sebuah sungai besar yang sangat deras
airnya. Isa memegang tangan si yahudi lalu mereka berjalan di atas air sehingga
dapat melewatinya. Si yahudi berkata, “ya tuhan, aneh sekali!” Isa berkata
“Demi Dzat yang telah memperlihatkan tanda kebesaran ini kepadamu, siapa yang
memakan roti yang satu itu?” Si yahudi berkata, “saya hanya memakan satu roti.”
Kemudian keduanya terus berjalan
hingga sampai ke sebuah tempat kosong yang tak berpenghuni. Tidak jauh dari keduannya
ada tiga buah batu emas. Isa berkata, “Nah, ini ada tiga batu emas. Satu
untukku, satu lagi untukmu, dan yang satu untuk orang yang telah memakan roti
itu.” Tanpa sadar si yahudi
berkata, “saya yang memakan roti itu. Saya memakannya ketika engkau sedang
shalat!” Isa berkata, “Ya, sudahlah, ambil saja punyaku, tiga emas itu untukmu.
Silahkan ambil!”
Isa pergi meninggalkan si yahudi.
Si yahudi ini berdiam di dekat tiga emas tadi. Ia kebingungan untuk membawanya.
Sebab, ia tidak membawa alat untuk mengangkutnya. Tiba tiba ada tiga orang
asing lewat dan menghampiri si yahudi. Ketiga orang tersebut merampas tiga emas
tadi dan membunuh kawan Isa si yahudi itu. Dua orang diantara mereka berkata
kepada kawannya yang satu, “Kamu pergi
ke kampung dan cari makanan untuk kita!” Setelah orang itu pergi, dua orang
tersebut membuat kesepakatan. Salah satunya berkata, “Jika dia kembali, kita bunuh saja
dan emas ini kita bagi dua.” Kawannya berkata, “setuju sekali!” Sementara itu,
orang yang disuruh pergi membeli makanan berkata dalam hatinya, saya akan taruh
racun dalam makanan supaya mereka berdua mati. Sayalah yang akan menjadi
pemilik tiga emas itu.
Setelah selesai membeli makanan,
orang ini segera menaruh racun ke dalamnya. Setelah ia sampai ke tempat kedua
temannya yang menunggu, ia langsung dibunuh oleh kedua orang temannya itu. Lalu
keduanya menyantap makanan yang telah diberi racun. Keduannya pun mati di dekat
tiga batu emas tadi. Selang beberapa lama Nabi Isa a.s lewat ke tempat tersebut.
Ketika ia melihat empat mayat yang terkujur di dekat emas itu, ia berkata
kepada para pengikutnya (hawariyyin), "Seperti itulah dunia memperlakukan pemujanya, berhati hatilah kalian terhadapnya!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar