Halaman

r

Senin, 24 September 2012

KENDI BERTUAH


               Suatu waktu Hatim Al-Asham berkata kepada anak anaknya, “Saya bermaksud melakukan haji.”  Anak anak dia menangis dan berkata, “Siapa yang akan menanggung makan kami?” Saat itu Hatim Al-Asham mempunyai seorang anak perempuan. Anak perempuan ini berkata, “Biarkanlah ayah pergi. Toh ia bukan pemberi rezki!” Maka hatim berangkat. Sampai larut malam anak anak Hatim kelaparan. Mereka tak henti hentinya mencerca dan menyalahkan saudari perempuan mereka itu, yang mana telah mengizinkan ayah mereka pergi berhaji. Si anak perempuan berdoa, “Ya Allah, janganlah engkau manjadikanku cemohan mereka!”
                Dalam saat yang sama seorang gubernur lewat ke rumah mereka. Gubernur berkata kepada sebagian orang yang menemuinya. “Tolong carikan air!” Keluarga Hatim menyuguhkan sebuah kendi baru yang berisi air yang dingin. Sang gubernur meminumnya dan berkata, “Rumah ini milik siapa?” para pengawalnya berkata, “ini rumah Hatim Al-Asham.” Sang gubernur memasukkan seikat emas ke dalam kendi bekas air dan beliau berkata, “Orang yang mencintaiku pasti mengikutiku.” Maka pasukan pengawal sang gubernur ikut serta memasukkan beberapa keping uang kedalam kendi.
                Setelah gubernur dan pengawalnya pergi, anak perempuan Hatim menangis, Ibunya berkata, “Kenapa engkau menangis? Bukankah Allah telah memberi rezki yang banyak kepada kita?” anak perempuan itu menjawab,                                                                                                                                             “Makhluk saja yang melihat kepada kita memberikan bantuan kecukupan, bagaimana jika Allah yang melihat kepada kita!?.

                 

Tidak ada komentar:

Entri Populer